CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Percaya Pada Diri Sendiri


Percaya diri (self confidence) adalah sikap yang menunjukkan seseorang yakin akan suatu produk atau jasa. Tidak hanya produk atau jasa, juga yakin akan suatu sistem yang bermanfaat untuk masyarakat luas. Dapat dikatakan, percaya diri adalah sikap yakin terhadap sesuatu. Seseorang dapat memiliki percaya diri yang baik apabila orang tersebut dapat menyampaikan pendapat kepada orang lain dan dapat menunjukkan suatu sikap yakin kepada orang lain. Percaya diri dikembangkan dengan memikirkan secara mendalam sewaktu menghadapi suatu, bertanya pada diri sendiri apakah yang harus dilakukan dan bagaimana menyampaikannya kepada orang lain. Percaya diri sangat bermanfaat dalam setiap keadaan. Percaya diri menyatakan seseorang bertanggung jawab atas perbuatannya. Percaya diri diwujudkan dengan menatap mata orang lain sewaktu berbicara, tidak melipat kedua tangan seperti kedinginan sewaktu berbicara kepada orang lain, tidak mengalihkan pandangan kepada hal lain sewaktu berbicara kepada orang lain dan cepat mendengar daripada berbicara. Sikap percaya diri dibentuk dengan belajar terus, tidak takut untuk berbuat salah dan menerapkan pengetahuan yang sudah dipelajari.

Arogan adalah sikap yang menunjukkan keangkuhan. Merasa diri dapat melakukan segala hal tanpa bantuan siapa-siapa. Dalam kamus kepribadian, sikap arogan termasuk dalam kategori sikap percaya diri yang berlebihan (over self-confidence). Arogan dapat terlihat dari sikap seseorang yang menonjolkan diri lebih daripada orang lain, belum diminta sudah menawarkan diri, tidak berperasaan, tidak peduli pendapat orang lain, kurang sabar, panik, melakukan tugas dengan amarah.

Minder adalah sikap yang menunjukkan keangkuhan juga. Selalu merasa diri bodoh, merasa diri tidak memiliki pendidikan yang cukup, merasa didi tidak mampu melakukan apa yang dilakukan oleh orang lain, rikuh, merasa diri tidak berguna, merasa diri selalu salah dan iri hati. Orang minder disebabkan karena orang tersebut tidak mendidik diri sendiri dengan membaca buku-buku, membaca media, menyampaikan pemikiran kepada orang lain. Hanya menunggu supaya orang lain melakukan sesuatu kepada dirinya. Orang minder dikatakan sebagai orang angkuh karena selalu menyalahkan orang lain. Padahal masalah timbul selalu dari diri sendiri.

Sewaktu kita menjalankan ibadah, sikap minder diperlukan, untuk menyadari adanya Yang Maha Kuasa, maka kita sadar bahwa kita adalah manusia yang tidak luput dari kesalahan. Tetapi sikap minder TIDAK DIPERLUKAN dalam hubungan antar manusia. Karena pada dasarnya, setiap manusia selalu berbuat salah. Jika sikap minder dibawa dalam hubungan antar manusia, maka terjadilah konflik. Apalagi sangat berbahaya, jika sikap minder dibawa dalam urusan pekerjaan dan bisnis. Tidaklah mengherankan di Indonesia seringkali terjadi konflik karena setiap individu membawa sikap minder dalam hubungan antar manusia.

Maka tanyalah pada diri Anda sendiri sebagai berikut :
Apakah saya termasuk orang yang memiliki percaya diri yang baik?
Apakah saya termasuk orang yang arogan?
Apakah saya termasuk orang yang minder?
Saya anjurkan PILIHLAH menjadi orang yang memiliki percaya diri yang baik.

Hidup Adalah Pilihan

...(Yaitu) Diantara kalian ada yang menginginkan untuk maju atau mundur"
(Q.S. AL-Muddatstsir [17] : 37)

Setiap orang punya kebebasan unutuk memilih, meskipun dibalik setiap pilihan dan dibalik setiap yang kita lakukan selalu mengandung resiko. Tapi memang begitulah ynag semestinya, setiap pilihan pasti mengandung resiko, baik resiko kalah atau menang, resiko sukses atau gagal, mulai dari hal yang terasa berat maupun hal yang remeh sekalipun pasti ada resikonya.
Meskipun dibalik setiap aktivitas yang kita lakukan mengandung resiko, bahkan sampai resiko kehilangan nyawa. Tetapi semua orang melakukannya. Kenapa? Karena kita semua membutuhkannya, jadi dengan "terpaksa" kita melakukannya bahkan setiap hari. Sebab, bila kita selalu menghindari resiko, maka berarti kita membatasi diri untuk melakukan berbagai hal yang sangat berarti bagi diri kita.
Tapi untuk menghindari masalah dari pilihan yang kita pilih, kita harus punya pikiran realistis untuk memilih resiko dan takdir yang baik. Dalam sebuah kisah disebutkan, Umar bin Khattab pernah menyatakan "Aku memilih Takdir yang baik!", ketika Umar menolak memasuki kota yang sedang diserang wabah kolera. Umar memilih jalan memutar meskipun lewat kota lebih singkat, sedangkan para sahabatnya bersikukuh bahwa mereka sedang berperang di jalan Allah dan Allah pasti melindungi mereka dari penyakit tersebut.
Kesuksesan dan kegagalan adalah takdir, tapi bukan terjadi begitu saja tanpa didahului pilihan. Sebagai manusia, kita punya pilihan. Seperti Cerita singkat Perumpamaan berikut ini:
Suatu hari CINTA dan KAWAN berjalan di sebuah desa, tiba-tiba CINTA terjatuh di dalam telaga. Kenapa? Karena CINTA itu buta, lalu KAWAN pun ikut terjun. Kenapa? Karena KAWAN akan berbuat apa saja demi CINTA. Di dalam telaga, CINTA hilang. Kenapa? Karena CINTA itu halus, mudah hilang kalau tidak dijaga, sulit dicari apalagi di telaga yang gelap. Sedangkan KAWAN masih berusaha mencari dimana CINTA, dan terus menunggu. Kenapa? Karena KAWAN itu sejati dan akan kekal sebagai KAWAN yang setia. SO! Hargai KAWAN kita selagi dia masih ada. JANGAN SIA-SIAKAN KAWAN-MU!!!
Dari kutipan cerita diatas, kita dapat menganmbil kesimpulan bahwa kita harus menghargai dan menjaga TEMAN / KAWAN kita selagi masih ada, jangan sia-siakan KAWAN kita.